Cari Blog Ini

Sabtu, 16 Agustus 2014

Lubang Hitam (Black Hole) I

Lubang Hitam (Black Hole) I


Pengertian Black Hole

Lubang hitam merupakan wilayah luar angkasa yang dapat menelan gas, debu, bintang, planet, maupun benda angkasa lain yang ada dalam suatu galaksi. Gaya tarik gravitasinya sangat kuat. Sebuah planet yang melintas di sekitarnya tidak akan selamat dari hisapan lubang itu.
Banyak astronom khawatir aktivitasnya yang semakin liar akan mampu menelan planet Bumi. Lantas apa yang membuat sebuah lubang hitam mampu menyedot benda-benda angkasa di sekitarnya?
Sebenarnya ada teori yang menyebutkan, daya hisap sebuah black hole bisa melemah lalu ia akan masuk ke fase tidur, berhenti memakan benda angkasa. Menurut George Helou, dari Spitzer Science Center NASA di Institut Teknologi California, lubang hitam di galaksi kita saat ini sedang dalam fase tidur itu.
Lubang hitam yang disebut Sagittarius A itu letaknya berada di tengah galaksi Bima Sakti. Scherbakov, astronom dari Pusat Astrofisika Harvard mengatakan, lubang hitam di galaksi Bima Sakti hanya memakan 0,01% bintang di sekelilingnya.
Semua galaksi masif memiliki lubang hitam raksasa. Namun, menurut peneliti di University of California, Santa Cruz, (UCSC) lubang hitam aktif jarang ditemui dalam galaksi ‘kerdil’ kecil.
“Hal ini seperti tebakan telur, yang mana yang muncul duluan, lubang hitam raksasa atau galaksi masif?,” ujar peneliti Jonathan Trump. Hasil studi menunjukkan, bahkan galaksi massa rendah memiliki lubang hitam raksasa. Trump dan rekannya menggunakan Hubble Space Telescope guna mempelajari galaksi yang jaraknya 10 miliar tahun cahaya dari Bumi ini. Artinya, galaksi ini muncul saat semesta berusia kurang dari seperempat usianya saat ini. “Kembali pada 10 miliar tahun silam, semesta masih remaja. Jadi, galaksi ini masih sangat kecil dan muda,” paparnya. Temuan ini melawan keyakinan pada formasi lubang hitam.
 “Tingkat pembentukan bintang mereka 10 kali Bima Sakti. Kemungkinan ada hubungan antara hal tersebut dengan inti galaksi aktif. Saat gas tersedia untuk membentuk bintang baru, gas ini juga tersedia untuk memberi makan lubang hitam,” katanya seperti ditulis UPI.
Bagaimana jadinya kalau black hole menghisap bumi kita ?

Jarak lubang hitam ke bumi ternyata lebih dekat dari perkiraan awal. Lubang hitam di langit ini bisa menghisap benda angkasa termasuk bumi dan menghancurkannya. Sebuah tim astronom ineternasional telah secara akurat mengukur jarak bumi ke lubang hitam untuk pertama kalinya. Tanpa menggantungkan pada model matematika, para astronom memperoleh hasil angka 7800 tahun cahaya, lebih dekat dari asumsi awal. Peneliti mendapatkan data dari emisi radio lubang hitam dan bintang mati di area tersebut.
Dengan tingkat kesalahan penelitian yang semakin kecil (kurang dari 6%), astronom telah mendapatka gambaran yang lebih jelas bagaimana lubang hitam berevolusi. Lebih jauh, jarak yang tepat dibutuhkan untuk mengukur putaran lubang hitam. Jarak astronomis lebih mudah diukur dengan alat yang disebut parallax trigonometrik, di mana para astronom menggunakan pergeseran tahunan posisi bintang sebagai akibat orbit bumi mengelilingi matahari (parallax shift).
Peter Jonker dari Institut Riset Luar Angkasa Belanda SRON dan rekannya mengaplikasikan metode ini untuk pertama kalinya, sebagai pendekatan bagi lubang hitam dan bintang terkait, V404 Cygni dalam konstelasi Cygnus.
Lapisan paling luar bintang telah terkonsentrasi ke lubang hitam. Gas ini pertama kali mengakumulasi dalam bentuk lingkaran plasma di seputar lubang hitam sebelum kemudian lenyap masuk ke dalamnya, sebuah proses yang banyak melepaskan sinar-X dan gelombang radioaktif.
Jonker dan koleganya dapat mengukur secara pasti pergeseran parallax dalam sistem biner kita menggunakan kombinasi teleskop tersebar di seluruh sisi bumi yakni High Sensitivity Array (HSA).
Peneliti percaya bahwa perhitungan sebelumnya jarak lubang hitam dengan bumi ada penyerapan dan penguraian debu antar bintang yang dapat memberikan derajat kesalahan sebesar 50%. Sedangkan tingkat kesalahan penelitian terbaru ini kurang dari 6%.

Dari hasil pengukuran juga menemukan bahwa lubang hitam terbentuk dari ledakan supernova dan kemudian lubang tersebut bergerak di angkasa luar.

Selasa, 12 Agustus 2014

Contoh presentasi : Tips Presentasi 10-20-30 Ala Guy Kawasaki Untuk Menyampaikan Ide Bisnis Anda

Contoh presentasi : Tips Presentasi 10-20-30 Ala Guy Kawasaki Untuk Menyampaikan Ide Bisnis Anda

guy-kawasaki

Tips Presentasi 10-20-30 Ala Guy Kawasaki Untuk Menyampaikan Ide Bisnis Anda

Bayangkan jika Anda adalah seorang entrepreneur yang akan menampilkan presentasi di hadapan calon pemodal.
  • Bagaimana Anda akan menyampaikan presentasi di hadapan mereka?
  • Berapa banyak slide yang harus ditampilkan?
  • Berapa lama sebaiknya waktu yang Anda butuhkan untuk menjelaskan keseluruhan presentasi?
  • Materi seperti apa yang sebaiknya ditampilkan?
Guy Kawasaki, seorang venture capital sukses memberikan tips yang menarik. Menurutnya sebuah presentasi yang ditujukan kepada investor haruslah menggunakan kaidah 10-20-30.

Memahami Kaidah 10-20-30

Apa itu kaidah 10-20-30? Mari kita lihat satu per satu.
10 – menunjukkan jumlah slide.
Seorang venture capital tidak perlu melihat banyak slide. Anda harus mampu merangkum keseluruhan ide bisnis dalam 10 slide saja. Dengan demikian presentasi Anda akan ringkas, padat dan fokus pada permasalahan. Inti persoalan yang ingin dijawab oleh seorang venture capital adalah apa yang membuat ide Anda layak mendapatkan dukungan dana dari mereka.
20 – menunjukkan waktu 20 menit untuk menyampaikannya.
Misalkan Anda diberi kesempatan selama 1 jam, maka gunakan 20 menit untuk presentasi dan sisanya untuk tanya jawab. Jika Anda menyampaikan presentasi terlalu lama, bisa jadi ada banyak pertanyaan yang tidak sempat dibahas. Sementara para venture capital adalah orang yang sibuk dan tidak akan menambah waktu yang sudah disiapkan sebelumnya.
30 – menunjukkan ukuran minimal font 30 point.
Dengan ukuran font seperti ini, maka tulisan yang tampil di slide Anda cukup besar untuk dilihat oleh seluruh audiens. Semua orang dapat dengan mudah membacanya. Dan karena Anda menggunakan ukuran font yang besar, maka jumlah teks yang tampil mau tidak mau harus sedikit. Anda dipaksa untuk meringkas kata kunci apa yang ingin dituliskan dan menjadi ide utama dari setiap slide.
Itulah aturan 10-20-30 yang ditawarkan oleh Guy Kawasaki.
Anda boleh menyukainya, boleh juga tidak.

Apa Alasan Dibalik Kaidah 10-20-30?

Jika Anda bertanya kepada saya pribadi, maka prinsip 10-20-30 sebenarnya bertujuan baik.
Jumlah 10 slide adalah angka yang tidak banyak namun juga tidak terlalu sedikit. Jumlah 10 slide seharusnya cukup untuk menyajikan keseluruhan ide Anda. Walaupun demikian, setiap presentasi tentunya unik dan kadang membutuhkan pendekatan dan jumlah slide yang unik pula. Ada kalanya Anda perlu jumlah slide yang lebih banyak dan ada kalanya Anda bahkan tidak membutuhkan satu slide pun.
Durasi 20 menit juga memiliki alasan tersendiri. Audiens yang mendengarkan presentasi akan mulai menunjukkan tanda-tanda kejenuhan pada menit ke 10. Dengan membuat durasi presentasi yang singkat hanya 20 menit saja, maka motivasi audiens dalam mendengarkan presentasi secara seksama dapat dipertahankan. Sebelum mereka terlalu jenuh, presentasi Anda sudah berakhir dan bisa dilanjutkan dengan tanya jawab jika diperlukan.
Jika Anda perhatikan, panduan presentasi di TED yang menampilkan para pembicara hebat dirancang dalam durasi 18 menit saja. Dengan demikian setiap pembicara harus dapat meringkas topik yang mereka bawakan secara padat dalam waktu yang terbatas tersebut.
Ukuran font 30 point secara umum nyaman dilihat dalam presentasi. Ini akan membuat teks yang Anda tampilkan terlihat cukup jelas. Jika menggunakan bullet point standar, maka ukuran 30 point ini akan memaksa Anda hanya bisa menuliskan 5-7 baris saja. Dengan demikian, tidak akan ada teks yang terlalu kecil sehingga sulit dibaca.

Perlukah Mengikuti Kaidah 10-20-30?

Jawabnya perlu jika Anda menampilkan presentasi yang singkat dan sesuai dengan audiens yang hadir. Seperti yang disampaikan Guy Kawasaki, presentasi jenis ini cocok ditampilkan di hadapan para venture capital yang sehari-hari mendengarkan demikian banyak proposal bisnis.
Namun jika presentasi Anda bersifat unik maka jawabnya tidak perlu. Cukup memahami esensi di balik aturan 10-20-30 itu yakni, gunakan jumlah slide secara bijak, sesuai keperluan. Atur waktu pembicaraan yang ringkas dan padat. Hindari presentasi yang terlalu panjang yang bisa membuat audiens merasa bosan. Dan gunakan ukuran teks yang nyaman sekaligus mudah dilihat oleh seluruh audiens, terutama yang duduk paling belakang.
Selamat memberikan presentasi.



http://www.presentasi.net/

Contoh presentasi : Tips Presentasi 10-20-30 Ala Guy Kawasaki Untuk Menyampaikan Ide Bisnis Anda

Contoh presentasi : Tips Presentasi 10-20-30 Ala Guy Kawasaki Untuk Menyampaikan Ide Bisnis Anda

guy-kawasaki

Tips Presentasi 10-20-30 Ala Guy Kawasaki Untuk Menyampaikan Ide Bisnis Anda

Bayangkan jika Anda adalah seorang entrepreneur yang akan menampilkan presentasi di hadapan calon pemodal.
  • Bagaimana Anda akan menyampaikan presentasi di hadapan mereka?
  • Berapa banyak slide yang harus ditampilkan?
  • Berapa lama sebaiknya waktu yang Anda butuhkan untuk menjelaskan keseluruhan presentasi?
  • Materi seperti apa yang sebaiknya ditampilkan?
Guy Kawasaki, seorang venture capital sukses memberikan tips yang menarik. Menurutnya sebuah presentasi yang ditujukan kepada investor haruslah menggunakan kaidah 10-20-30.

Memahami Kaidah 10-20-30

Apa itu kaidah 10-20-30? Mari kita lihat satu per satu.
10 – menunjukkan jumlah slide.
Seorang venture capital tidak perlu melihat banyak slide. Anda harus mampu merangkum keseluruhan ide bisnis dalam 10 slide saja. Dengan demikian presentasi Anda akan ringkas, padat dan fokus pada permasalahan. Inti persoalan yang ingin dijawab oleh seorang venture capital adalah apa yang membuat ide Anda layak mendapatkan dukungan dana dari mereka.
20 – menunjukkan waktu 20 menit untuk menyampaikannya.
Misalkan Anda diberi kesempatan selama 1 jam, maka gunakan 20 menit untuk presentasi dan sisanya untuk tanya jawab. Jika Anda menyampaikan presentasi terlalu lama, bisa jadi ada banyak pertanyaan yang tidak sempat dibahas. Sementara para venture capital adalah orang yang sibuk dan tidak akan menambah waktu yang sudah disiapkan sebelumnya.
30 – menunjukkan ukuran minimal font 30 point.
Dengan ukuran font seperti ini, maka tulisan yang tampil di slide Anda cukup besar untuk dilihat oleh seluruh audiens. Semua orang dapat dengan mudah membacanya. Dan karena Anda menggunakan ukuran font yang besar, maka jumlah teks yang tampil mau tidak mau harus sedikit. Anda dipaksa untuk meringkas kata kunci apa yang ingin dituliskan dan menjadi ide utama dari setiap slide.
Itulah aturan 10-20-30 yang ditawarkan oleh Guy Kawasaki.
Anda boleh menyukainya, boleh juga tidak.

Apa Alasan Dibalik Kaidah 10-20-30?

Jika Anda bertanya kepada saya pribadi, maka prinsip 10-20-30 sebenarnya bertujuan baik.
Jumlah 10 slide adalah angka yang tidak banyak namun juga tidak terlalu sedikit. Jumlah 10 slide seharusnya cukup untuk menyajikan keseluruhan ide Anda. Walaupun demikian, setiap presentasi tentunya unik dan kadang membutuhkan pendekatan dan jumlah slide yang unik pula. Ada kalanya Anda perlu jumlah slide yang lebih banyak dan ada kalanya Anda bahkan tidak membutuhkan satu slide pun.
Durasi 20 menit juga memiliki alasan tersendiri. Audiens yang mendengarkan presentasi akan mulai menunjukkan tanda-tanda kejenuhan pada menit ke 10. Dengan membuat durasi presentasi yang singkat hanya 20 menit saja, maka motivasi audiens dalam mendengarkan presentasi secara seksama dapat dipertahankan. Sebelum mereka terlalu jenuh, presentasi Anda sudah berakhir dan bisa dilanjutkan dengan tanya jawab jika diperlukan.
Jika Anda perhatikan, panduan presentasi di TED yang menampilkan para pembicara hebat dirancang dalam durasi 18 menit saja. Dengan demikian setiap pembicara harus dapat meringkas topik yang mereka bawakan secara padat dalam waktu yang terbatas tersebut.
Ukuran font 30 point secara umum nyaman dilihat dalam presentasi. Ini akan membuat teks yang Anda tampilkan terlihat cukup jelas. Jika menggunakan bullet point standar, maka ukuran 30 point ini akan memaksa Anda hanya bisa menuliskan 5-7 baris saja. Dengan demikian, tidak akan ada teks yang terlalu kecil sehingga sulit dibaca.

Perlukah Mengikuti Kaidah 10-20-30?

Jawabnya perlu jika Anda menampilkan presentasi yang singkat dan sesuai dengan audiens yang hadir. Seperti yang disampaikan Guy Kawasaki, presentasi jenis ini cocok ditampilkan di hadapan para venture capital yang sehari-hari mendengarkan demikian banyak proposal bisnis.
Namun jika presentasi Anda bersifat unik maka jawabnya tidak perlu. Cukup memahami esensi di balik aturan 10-20-30 itu yakni, gunakan jumlah slide secara bijak, sesuai keperluan. Atur waktu pembicaraan yang ringkas dan padat. Hindari presentasi yang terlalu panjang yang bisa membuat audiens merasa bosan. Dan gunakan ukuran teks yang nyaman sekaligus mudah dilihat oleh seluruh audiens, terutama yang duduk paling belakang.
Selamat memberikan presentasi.



http://www.presentasi.net/

8 Cara Membuat Slide Presentasi Powerpoint Anda Tampil Beda

8 Cara Membuat Slide Presentasi Powerpoint Anda Tampil Beda

Kebanyakan slide presentasi membosankan.
Lantas, tahukah Anda bagaimana menjadikan slide presentasi yang luar biasa?
Inginkah Anda menampilkan slide presentasi yang tampil beda dan akan selalu dikenang audiens?
Slide yang dibuat oleh Jesse Desjardins berikut ini merangkumnya dengan sangat baik. Silakan Anda nikmati slide berikut dan simak penjelasan lengkap masing-masing tips tersebut.

1. Have a Killer Opening Slide

Slide pembuka yang menjadi awal presentasi adalah kesempatan Anda untuk menarik perhatian audiens. Karena itu, jangan ragu tampil beda. Gunakan gambar yang unik, menarik, dan warna yang mengundang perhatian. Lihat contoh berikut ini:
stunning-opening-slide

2. Use a Color Scheme

Menggunakan skema warna yang tepat menciptakan keharmonisan dan profesionalitas dalam presentasi Anda. Anda bisa menggunakan skema dengan melihat majalah, atau menggunakan skema sesuai yang sudah disediakan Powerpoint.
color-scheme

3. Use Stunning Visuals

Slide adalah alat komunikasi visual. Karena itu, gunakan gambar, diagram dan tampilan visual lainnya yang membantu audiens memahami ide Anda dengan cepat. Gunakan pula gambar yang mampu menarik perhatian, memancing rasa ingin tahu, dan membuat audiens selalu ingin mendengar kelanjutan presentasi.
finding-pictures

4. Get Your Text Right

Ingat, presentasi Anda hadir untuk dilihat seluruh audiens. Pastikan teks digunakan dengan tepat dan mudah dibaca. Gunakan ukuran font yang cukup besar sehingga tetap terlihat dengan baik oleh audiens yang duduk di kursi paling belakang sekalipun.
Jangan lupa menggunakan font yang berbeda-beda memang menarik, asal jangan sampai berlebihan sehingga membuat presentasi terlihat murahan.

get-your-text-right

5. Use CRAP

Ini adalah singkatan dari Contrast, Repetition, Alignment dan Proximity. Konsep ini dijelaskan sangat baik oleh Robin Williams dalam bukunya The Non Designer’s Design Book dan The Non Designer’s Presentation Book.

CRAP
Secara sederhana CRAP adalah:

Contrast – Kontras

Ciptakan perbedaan antara elemen-elemen dalam slide Anda. Kontras berfungsi untuk menciptakan perbedaan, perbandingan, dan membuat sesuatu jadi lebih menarik. Kontras dapat dibuat dengan memberikan ukuran berbeda, warna berbeda, atau tampilan yang berbeda.

contrast

Repetition – Pengulangan

Manfaatkan elemen yang bisa diulang dalam presentasi Anda antara satu slide dengan slide yang lain. Anda bisa mengulang warna, pola, tata letak dan banyak hal lainnya. Pengulangan menciptakan harmoni dalam keseluruhan slide presentasi.

repetition

Alignment – Perataan

Tidak ada elemen dalam slide presentasi berupa gambar atau teks yang diletakkan secara sembarangan. Semuanya diletakkan dengan maksud tertentu. Gunakan perataan yang konsisten untuk menjadikan slide Anda tampil indah sekaligus profesional.
alignment

Proximity

Setiap elemen dalam presentasi baik gambar dan teks menciptakan hubungan. Dekatkan elemen yang merupakan satu kesatuan dan beri jarak dengan elemen yang menjelaskan hal berbeda.
proximity

6. Use Video

Sesekali gunakan video dalam presentasi Anda. Persiapkan dengan baik agar video bisa berjalan dengan lancar tanpa kendala teknis.

video

7. Share Your Presentation

Bagikan kepada dunia presentasi Anda. Dengan cara ini, Anda bisa memberi inspirasi kepada orang lain.
share-your-presentation

8. Recap

Selalu buat ringkasan atau kesimpulan dari presentasi Anda. Dengan demikian, audiens dengan mudah mengingat kembali seluruh poin penting yang dibahas untuk mereka bawa pulang.

recap-your-presentation
Selamat mendesain presentasi yang tampil beda dan luar biasa




http://www.presentasi.net/

contoh presentase dan alasan membuatnya

Contoh Presentasi dan Alasan Membuatnya

Contoh Slide Presentasi Yang Baik dan Alasan Penggunaannya

Seperti apa contoh slide presentasi yang baik ? Disini dijelaskan  hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat slide sehingga memberi hasil optimal untuk membantu kesuksesan sebuah presentasi. Sebagaimana dijelaskan M.Noer berikut ini


Seeing is believing. Untuk memudahkan memberi jawaban, saya akan menggunakan contoh beberapa slide aktual yang saya pakai dalam presentasi kepada khalayak dan mengapa slide tersebut digunakan. Saya menggunakan studi kasus presentasi berjudul: “Building Learning Culture Towards A Learning Organization” yang disampaikan pada seminar Himpunan Pengelola Sumber Daya Manusia Indonesia (HPSMI) dan beberapa seminar lainnya.


Slide Pertama: Pembukaan Yang Kuat Dengan Kutipan

Slide berikut adalah pembukaan berupa kutipan dari Alvin Toffler. Fungsi slide ini untuk memberi pembukaan yang kuat (impactful) sekaligus memperkuat tema yang dibahas. Slide ini membantu menegaskan bahwa proses belajar (learning) adalah suatu keharusan baik buat individu maupun organisasi. Perhatikan slide seperti ini harus mudah dibaca dan jika diperlukan bisa diberi penekanan pada frase khusus dengan warna yang berbeda, diberi cetak miring atau tebal.


Slide Kedua: Latar Belakang Yang Visual

Slide ini memberi pengantar atau latar belakang mengapa sebuah organisasi perlu terus belajar. Perhatikan bahwa slide ini sebenarnya sangat sederhana. Versi simpel-nya adalah dengan membuat bulleted list. Namun dengan mengubahnya menjadi gambar visual Anda dapat membuatnya lebih baik dan memberi kesan kuat bagi audiens. Jika ingin memberi gambar, usahakan gambar yang digunakan memiliki hubungan dengan teks yang mendampingi. Jika tidak, audiens akan bingung dan berusaha mencari asosiasi antara gambar dengan teks sehingga perhatian mereka teralihkan dari Anda sebagai presenter.


Slide Ketiga: Pembahasan Yang Lengkap

Slide berikut cukup kompleks karena banyaknya teks yang muncul. Slide seperti ini bisa disederhanakan hanya dengan menampilkan komponen kunci tanpa deskripsi. Namun dengan mempertimbangkan agar slide ini mudah dibaca kembali oleh audiens maka deskripsi ringkas tetap diberikan. Saya menggunakan model segi lima untuk memberi penekanan bahwa seluruh komponen dalam sebuah Learning Organization adalah setara dan sama pentingnya.


Slide Keempat: Diagram Komponen Yang Saling Berhubungan

Dalam slide berikut dijelaskan 3 komponen penting agar tercipta budaya sharing di perusahaan yakni:
  • Kontributor
  • Audiens
  • Media sharing
Slide ini juga bisa dibuat sangat sederhana hanya dengan bullet list seperti di atas. Akan tetapi dengan membuat diagram sederhana akan memberi dampak lebih kuat secara visual karena audiens akan melihat ketiganya saling berhubungan. Jika yang satu tidak ada maka akan membuat yang lain tidak maksimal. Perhatikan pula deskripsi ringkas dari masing-masing komponen untuk memudahkan audiens memahaminya.


Slide Kelima: Kesimpulan Dengan Penekanan Kata Kunci

Slide berikut adalah slide yang sangat sederhana dan menyimpulkan isi presentasi. Slide ini menggunakan bullet list standar. Jika Anda perhatikan, sebenarnya slide ini kurang memenuhi kaidah maksimum 7 baris. Namun karena daftar tersebut akan sangat tanggung jika dipecah dalam dua slide maka saya paksakan namun tetap mempertahankan kalimat sependek mungkin dan mudah dibaca oleh audiens yang duduk paling jauh. Perhatikan pula model bullet list bisa diperkuat dengan memberi penekanan tertentu pada kata-kata kunci. Dalam beberapa hal, Anda bahkan dapat menuliskan hanya kata kuncinya saja dalam slide dan memberikan penjelasan ketika presentasi disampaikan.


Slide Keenam: Penutup Yang Ringkas dan Mudah Diingat

Slide terakhir digunakan untuk memberi penutup yang kuat dan menyimpulkan keseluruhan presentasi dalam bahasa sederhana:
  • I learn – I share – I grow
  • Knowledge menciptakan Performance menghasilkan Sustainable Growth
Penggunaan diagram panah berputar yang saling berhubungan berguna untuk memberi efek visual kepada audiens bahwa komponen sebelumnya akan menjadi pendorong terciptakan komponen selanjutnya dan ini akan terus berulang seperti sebuah siklus.
Itulah beberapa slide yang saya pakai dan alasan penggunaannya. Jika Anda akan membuat slide presentasi, hal pertama yang harus ditanyakan adalah:
  • Apakah saya memerlukan slide tersebut?
  • Apakah slide tersebut mendukung apa yang akan saya sampaikan dalam presentasi?
  • Bagaimana agar slide tersebut ringkas, sederhana, namun memiliki dampak yang kuat buat audiens?
  • Apakah sebaiknya dibuat dalam bentuk bulleted list, diagram, chart, gambar atau lainnya?
Selamat menyusun slide untuk membantu Anda memberikan presentasi yang mengesankan. Semoga contoh di atas memberi inspirasi dan ide buat Anda. Terima kasih buat pembaca blog ini yang bertanya tentang hal tersebut sehingga memberi saya ide menuliskannya.



http://www.muhammadnoer.com/