Dasar-Dasar Akting dan
Nama tempat sekolah akting
FILM DAN SENETRON
1.DASAR - DASAR ACTING
)))))))))))....................................(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((
Tulisan
ini untuk yang mau belajar acting, sengaja ditulis sangat sederhana
dengan maksud agar mudah dipelajari oleh orang awam sekalipun. Terutama
buat yang tengah produksi di Cirebon sana. Moga yang sedikit ini bisa
bermanfaat buat para aktornya.
Untuk
memainkan peran dengan baik anda harus bersikap pasrah menerima serta
mencintai peran tersebut tidak boleh ada penolakan dalam hati apalagi
membencinya, karena ketika anda membenci peran yang akan dimainkan, maka
akan timbul jarak antara anda dengan peran itu, akibatnya anda akan
bermain buruk, tidak hidup.Perlu anda ketahui bahwa akting adalah
bagaimana kewajiban kita dapat menghidupkan sebuah peran.
Peran
yang asalnya mati yang Cuma bisa dibaca dari sebuah scenario, harus
anda hidupkan layaknya manusia seutuhnya yang mempunyai bentuk tubuh,
gerakan, gerak-gerik, ekpresi wajah, vocal, pikiran serta perasaan.
Akting yang baik tidak akan datang begitu saja pada seorang aktor, apalagi pada actor yang malas yang hanya menunggu kesempatan.
Akting yang baik dan prima akan menghampiri actor-aktor yang mau kerja keras, latihan dan disiplin, tidak ada kata ” nganggur “ bagi
seorang aktor, karena setiap waktu luang akan dipergunakan untuk
latihan,observasi, membaca, menonton atau mendiskusikan sesuatu yang
berhubungan dengan seni peran.
Untuk menjadi seorang actor yang handal pastilah diperlukan modal, seorang Pelukis modalnya adalah cat, kuas dan kavas.
Modal
seorang actor adalah seluruh perangkat yang ada pada tubuhnya yaitu
pikiran, perasaan, vocal (suara) dan tubuhnya. Modal inilah yang harus
kita latih secara terus tanpa berhenti.
PIKIRAN mencakup :
PERASAAN mencakup :
- Emosi
- Penghayatan.
VOCAL mencakup :
- Artikulasi
- Intonasi.
TUBUH mencakup :
- Pemanasan,
- Eksplorasi,
- Singkronisasi.
Modal
tersebut diatas tidak akan berarti apa-apa, apabila anda tidak
melatihnya secara terus menerus dan berkesinambungan. Untuk melatihnya
tidak perlu waktu atau tempat yang khusus. Anda bisa melakukannya dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya anda mau melatih :
KONSENTRASI :
Bacalah berita disurat kabar atau menonton sinetron di televisi atau
menonton film di bioskop kemudian ceritakanlah kembali secara rinci
berita atau apa yang telah anda baca atau tonton tersebut, atau kalau
kita sedang makan rasakanlah makanan yang dimakan, asinnya, manisnya,
pedasnya dlsb, dan jangan makan sambil baca Koran karena konsentrasi
anda akan terpecah antara rasa makanan dan berita di Koran.
IMAJINASI :
Anda mungkin pernah melihat anak kecil main mobil – mobilan, atau main
rumah-rumahan,mungkin anda sendiri pernah melakukannya, anak kecil itu
sedang sedang menggunakan imajinasinya !. Cobalah latih imajinasi anda
dengan kegiatan yang disesuai kan dengan usia anda misalnya apa yang
anda lakukan kalau anda menjadi bintang film terkenal, atau profesi
lainnya.
INGATAN EMOSI :
Ingatlah secara detail kejadian-kejadian yang telah anda alami, baik
yang menyedihkan atau yang menyenangkan atau menjengkelkan/menyebalkan
dlsb.
Mungkin
anda pernah mengalami patah hati, cobalah ingat kembali apa yang pernah
anda lakukan, katakan dan anda rasakan atau cob lah ingat wajah
ibu/ayah anda apa yang anda rasakan.
OBSERVASI/PENGAMATAN : Salah satu tugas kita yang penting lainnya apabila anda ingin menjadi seorang actor adalah observasi
Sebagai seorang actor yang kerjanya memerankan berbagai macam karakter manusia tentunya observasi ini menjadi sangat penting.
Bagaimana
kita bisa memerankan seorang tokoh terkena penyakit aids apabila anda
sendiri tidak tahu seperti apa penyakit itu apabila menyerang manusia.
Observasi bisakita lakukan secara langsung dengan obyek yang akan kita
amati maupun secara tidak langsung misalnya dengan membaca, menonton
televisi atau menonton film tentang objek yang akan kita pelajari.
Observasi
bias kita lakukan setiap hari mulai dari lingkungan terdekat misalnya
mengamati tukang sayur, Pengemis, tukang rokok atau tetangga yang
konglomerat. Tegur dan ngobrolah dengan mereka, tanyalah berapa
penghasilannya, anaknya berapa, bagaimana bisa menghidupi keluarganya
dengan penghasilannya.
Amati pula gerakannya, gerak-geriknya, cara dia berjalan, cara dia berpakaian, cara bicaranya, dlsb.
Semakin
banyak manusia yang anda amati akan semakin mudah anda memasuki sebuah
peran, pergilah kerumah sakit dan duduklah di UGD, maka anda akan banyak
sekali melihat berbagai macam karakter, ada yang menangis, ada yang
histeris, ada yang Cuma bengong, ada yang kebingungan, dlsb.
MOTIVASI :
Setiap gerakan dari tubuh kita pastilah berawal dari motivasi, apabila
lapar pasti anda akan bergerak/berjalan kedapur untuk mencari makanan
yang bisa dimakan, apabila sedang berjalan -jalan di Mall kemudian
melihat baju yang anda senangi, pastilah anda akan mendekati baju tsb
untuk menyentuh lalu mencobanya. Begitu juga jika anda membenci
seseorang pastilah anda akan men jauhi orang itu.
Jadi setiap gerakan ataupun gerak gerik yang ada dalam adegan sebuah sinetron pastilah mempunyai motivasi.
PENAFSIRAN SCENARIO :
Setelah mendapatkan scenario dari Sutradara janganlah langsung dihafal,
tapi bacalah berulang-ulang sampai anda mengerti benar isi ceritanya,
setelah itu bacalah adegan demi adegan sampai anda mengerti maksud dari
adegan itu, tahap terahir baru menghafalnya.
Apabila
anda tidak mengerti konsultasikan dengan sutradara, anda tidak usah
malu bertanya pada sutradara karena sudah menjadi tugas sutradara untuk
membuat pemainnya mengerti apa yang akan di mainkannya. Bekerjasama /
kerja kolektif adalah inti dari produk si sebuah sinetron.
EMOSI :
Seorang aktor haruslah peka emosinya, setelah anda memutuskan untuk
menjadi seorang actor, sifat ” cuek ” atau sikap tidak perduli harus
anda tinggalkan.
Mulai
sekarang latihlah emosi anda setiap hari sehingga menjadi benar-benar
peka. Bukankah kita akan memainkan berbagai macam emosi ?.
Cobalah
rasakan apa yang dirasakan orang lain, misalnya ketika me lihat
pengemis bagaimana kalau anda menjadi pengemis itu apa yang anda rasakan
?, atau anda melihat orang tua meninggal tertabrak bis kota, bagaimana
kalau dia itu adalah orang tua anda ?
Emosi adalah inti dari acting, kalau anda berakting tanpa emosi anda akan seperti robot.
PENGHAYATAN :
Adalah perpaduan dari kesemua unsur-unsur diatas, umpama semangkok
bakso yang terbuat dari berbagai bum bu yang disatukan menjadi suatu
hidangan yang lezat untuk dimakan, namun apabila bumbu tersebut ada yang
kurang misalnya kurang garam, maka bakso tersebut akan terasa hambar.
Begitu
juga dengan acting, apabila salah satu unsur diatas ada yang kurang
maka acting anda akan kurang sempurna akan terlihat dibuat-buat, over
acting atau datar tanpa ekpresi.
Setelah kita membahas unsur-unsur ” dalam ” sekarang kita akan membahas unsur ” luar ” yaitu vocal dan tubuh kita mulai dengan :
VOKAL :
ARTIKULASI :
Seorang aktor ketika berakting haruslah mempunyai suara yang jelas
terdengar agar bisa menyampaikan pesan yang ada dalam scenario.
Kita
sering melihat banyak pemain sinetron yang bicaranya terlalu cepat,
tidak jelas, akhirnya penonton tidak mengerti apa yang di ucapkan si
actor, kalau sudah begitu bersiaplah untuk tidak ada yang menonton,
sia-sialah hasil kerja keras kita.
Untuk
melatihnya bacalah buku atau surat kabar ucapkanlah perlahan-lahan,
lambat dan usahakan mengucapkan kata demi kata se cara jelas, jangan
terlalu cepat temponya lambat saja yang penting terdengar dengan jelas
sejelas-jelasnya, teruslah berlatih dan jangan ragu-ragu untuk membuka
mulut anda.
INTONASI : Anda mungkin pernah menonton sinetron dimana salah satu aktornya bersuara datar monoton seperti robot, sangat membosankan !.
Itu disebabkan karena ketika si aktor mengucapkan dialog tidak menggunakan emosi, hanya sekedar mengucapkan kalimat hafalan.
Ketika anda mengucapkan dialog, isilah dengan emosi sesuai dengan kebutuhan yang ada dalam scenario.
Contohnya : Anda mengucapkan dialog dalam keadaan sedih tentu lah akan berbeda dengan keadaan gembira.
Unsur ” luar ” lainnya adalah TUBUH.
Tubuh anda harus diolah sedemikian rupa sehingga siap untuk me merankan tokoh apapun juga.
Kita
sering melihat actor laga terlihat kaku ketika dia main dalam sinetron
drama atau kita juga pernah melihat seorang actor begitu kaku, begitu
tidak enak dipandang karena bahunya selalu naik dua-duanya atau sebelah,
dlsb.
PEMANASAN : Gerakanlah tubuh anda mulai dari ujung kaki sam pai ujung kepala sepertilazimnya pemanasan olahraga.
EKPLORASI : Gerakanlah tubuh anda sebebas bebasnya, carilah gerakan yang tidak biasa/yang jarang atau tidak pernah dilakukan.
SINKRONISASI GERAKAN DENGAN UCAPAN :
Sinkronisasikan antara ucapan dengan gerakan anda. Seringkali ki ta
melihat seorang pemain terlalu banyak gerakannya sehingga ba nyak
gerakan yang sia-sia tidak efisien atau sebaliknya banyak pe main yang
terlalu sedikit gerakannya sehingga kaku seperti patung. Banyak juga
pemain yang suka memasukan tangannya kedalam saku celananya atau selama
adegan berlangsung tangannya hanya dilipat diatas dada tidak perduli
adegannya sedang marah atau gembira.
Banyak sekali gerakan yang harus kita pilih,
contohnya
: Seorang pemain sedang melakukan adegan marah, gera kan pemain itu
bisamemukul meja, meremas baju, bias mengatup kan graham, bisa
menjambak-jambak rambutnya sendiri, dlsb.
Anda
harus memilih salah satu gerakan lalu memasukannya keda lam acting
anda, sehingga menjadi sesuai antara gerakan dengan kalimat yang anda
ucapkan.
Seringkali
seseorang yang memerankan tokoh pada sebuah pertunjukan pentas teater
mendapat kritikan karena permainannya dianggap jelek. Sebenarnya apa
saja yang harus dipelajari dan diketahui oleh seseorang sebelum
memerankan tokoh karakter di dalam peran. Hakikat seni peran adalah
adalah meyakinkan penonton bahwa apa yang tengah dilakukan aktor itu
benar dan sudah cukup. Intinya sekali lagi pemain dalam permainan harus
mampu meyakinkan penonton.
Alat
modal akting aktor adalah tubuh (raga) dan sukma (rasa), itulah yang
seharusnya terus menerus diasah dan dilatih agar siap dalam menghadapi,
menggali serta memainkan peran. Untuk itu ada beberapa langkah dan
tahapan yang harus diperhatikan, sebagai berikut :
3 LANGKAH MENUJU SIAP RAGA (TUBUH)
1. Melatih kelenturan otot-otot anggota tubuh.
1. Melatih kelenturan otot-otot anggota tubuh.
- Leher, mata, mulut (expresi)’
- Tangan (jari-jari, pergelangan, lengan, bahu)
- Kaki (pergelangan lutut, tungkai, langkah)
2. Melatih pernafasan.
- Bernafas dengan benar
- Terkontrol
- Pemupukan energi kreatif
3. Membaca dan mengeja huruf.
- Membaca (kejelasan kata & suku kata)
- Mengeja (huruf hidup & huruf mati)
4 LANGKAH MENUJU PENCIPTAAN
- Melatih suara/vocal (eja – baca – paham – arah – rasa – cipta)
- Mengasah daya pencapaian (artikulasi)
- Memahami pengertian “suratan dan siratan”
- Memperjkaya daya kehadiran
4 LANGKAH MENUJU TAHU & MENGERTI (MEMAHAMI)
- Mengetahui, mempelajari & memahami sejarah teater dan budaya.
- Menyerap pengetahuan umum.
- Presentasi (mengasah daya ungkap.
- Mengasah kemampuan, menganalisa dan menyimpulkan.
6 LANGKAH MENUJU SIAP SUKMA (RASA)
- Konsentrasi dan fokus.
- Observasi dan penyerapan (lingkungan – suasana – waktu)
- Imajinasi (lingkungan – benda – suasana – waktu – peristiwa – kenangan)
- Penghayatan (bentuk – irama – ritme – tempo – rasa)
- Improvisasi (pemahaman – berkisah dengan cara berbeda)
- Pembangunan karakter peranan (analisa – pengadeganan – jalinan – latar belakang – motivasi)
Jika
langkah-langkah itu sudah dijalankan tapi masih juga ada hambatan, maka
hal itu bisa terjadi karena kurang latihan, kutrang memahami, kurang
konsentrasi, kurang energi, kurang motivasi. Apabila langkah-langkah
diatas dianggap terlalu kompleks dan rumit, terutama lantaran harus
disampaikan dalam bahasa yang sangat sederhana, maka cukup diambil
langkah sederhana sebagai berikut :
- Calon aktor harus melatih seluruh anggota tubuhnya.
- Calon aktor harus tekun melatih kepekaan dan kemampuan daya ingat, konsentrasi, pengamatan imajinasi, serta ekspresi.
- Calon aktor harus rendah hati, disiplin, terbuka, punya tanggung jawab, menghargai orang lain, dan jujur.
- Calon aktor tidak bosan belajar.
- Calon aktor harus banyak membaca, mendengar dan melihat.
LANGKAH-LANGKAH DASAR AKTING
Latihan
akting atau menjadi peran dapat membentuk aktor sebagai impersonator,
interpretator, komentator, dan sebagai personality actor.
- Sebagai Impersonator, aktor menyerahkan diri sepenuhnya memasuki peran.
- Sebagai Interpretator, aktor tidak sepenuhnya memasuki perasn yang dibawakan tetapi identitas dirinya masih terlihat.
- Sebagai Personality actor, yang kita dapatkan dalam televisi.
Bidang Akting
Ada 3 bidang akting yang harus digarap dalam latihan, yaitu :
- Teknik fisik (latihan pernafasan, vocal, proyeksi atau penonjolan).
- Teknik mental (latihan watak karakter, menganalisa dari berbagai sudut).
- Teknik emosi (latihan menhadirkan emosi sesuai dengan tuntutan peran).
Aktor
harus mampu memerintah. Memerintah badan, suara, emosi, dan semua
situasi dramatik. Ia harus mampu membantu dan mengontrol karakter,
apakah gerak tubuhnya dan suaranya sudah efektif, enak didengar, dan
ditonton ? Tubuh aktor harus terkoordinasi secara baik mulai perpindahan
(movement) harus dilaksanakan secara anggun, posisi tubuh (gesture)
harus mampu memberikan penguatan bagi suaranya. Semuia itu dilakukan
oleh aktor secara jelas, logis, menarik, bertujuan dan benar. Seorang
aktor harus berusaha menciptakan kreasi sendiri.
Oleh
sebab itu sejak muncul pertama di pentas akting, pemain hendaknya
terarah dan tidak berlebihan. Pengaruh musik bharus dihayati secara
seksama dan ekspresinya tampak dari mimik/muka pemain serasa tidak
tegang. Setiap aktor harus berusaha mengendalikan aktingnya, artinya
semua gerakannya beralasan dan tidak berlebihan. Dalam hal akting pemain
memberi porsi besar agar akting bisa memberikan sugesti kepada penonton
dan aktingnya bisa meyakinkan ketika membawakan peran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar