Berbagi.com siapakah anda ?
Siapakah orang yang sibuk?
Orang yang sibuk adalah orang yang suka
menyepelekan waktu solatnya seolah-olah ia
mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi
Sulaiman a.s
Siapakah orang yang manis senyumanya?
Orang yang mempunyai senyuman yang
manis adalah orang yang ditimpa musibah
lalu dia berkata "Inna lillahi wainna illaihi
rajiuun." Lalu sambil berkata,"Ya Rabb, Aku
redha dengan ketentuanMu ini", sambil
mengukir senyuman.
Siapakah orang yang kaya?
Orang yang kaya adalah orang yang
bersyukur dengan apa yang ada dan tidak
lupa akan kenikmatan dunia yang sementara
ini.
Siapakah orang yang miskin?
Orang yang miskin adalah orang tidak puas
dengan nikmat yang ada selalu menumpuk-
numpukkan harta.
Siapakah orang yang rugi?
Orang yang rugi adalah orang yang sudah
sampai usia pertengahan namun masih berat
untuk melakukan ibadat dan amal-amal
kebaikan.
Siapakah orang yang paling cantik?
Orang yang paling cantik adalah orang yang
mempunyai akhlak yang baik.
Siapakah orang yang mempunyai rumah
yang paling luas?
Orang yang mempunyai rumah yang paling
luas adalah orang yang mati membawa
amal-amal kebaikan di mana kuburnya akan
di perluaskan sejauh mata memandang.
Siapakah orang yang mempunyai rumah
yang sempit lagi dihimpit?
Orang yang mempunyai rumah yang sempit
adalah orang yang mati tidak membawa
amal-amal kebaikkan lalu kuburnya
menghimpitnya.
Siapakah orang yang mempunyai akal?
Orang yang mempunyai akal adalah orang-
orang yang menghuni syurga kelak karena
telah menggunakan akal sewaktu di dunia
untuk menghindari siksa neraka.
Siapakah org yg PELIT ?
Orang yg pelit ialah org yg membiarkan
tulisan ini begitu saja, malah dia tidak akan
menyampaikan kepada org lain.
jack_efendi Seniman Muda Mojokerto
Cari Blog Ini
Rabu, 17 Juni 2015
Siapakah anda ?
Sesuatu terjadi karna sebuah alasan
Berbagi.com Sesuatu Terjadi Karena Sebuah
Alasan
Saat terjadi sesuatu yang baik, rasanya
mudah saja untuk mengatakan 'memang
sesuatu terjadi karena sebuah alasan'.
Berbeda jika hal itu adalah buruk dan
menjengkelkan, tiada henti-hentinya kita
menanyakan 'mengapa ini terjadi?'. Tidak
hanya peristiwa, orang yang kita temui setiap
harinya juga hadir karena sebuah alasan;
dan alasan itu selalu positif jika kita mau
berpikir secara proses, tidak hanya dari
hasilnya saja. Seringkali kita harus
berhadapan dengan situasi yang
menyakitkan, dan merasa bertemu dengan
orang-orang yang salah. Sebagian orang
memilih untuk melupakan dan tidak mau
tahu dengan hal-hal buruk itu, sementara
sebagian lainnya tidak bisa menerima
keadaan dengan menuntut ganti rugi dan
meluapkan kemarahan atau membalas
dendam. Berapa banyak orang yang bisa
berdamai dengan rasa sakit dan
menyadarinya sebagai suatu proses? Rasa
sakit, kesedihan dan kekecewaan bukanlah
sesuatu untuk dilupakan, tidak juga untuk
dihilangkan dengan menuntut balas. Cara
yang terbaik untuk melaluinya adalah dengan
menerima dan mengolah rasa yang
merugikan ini menjadi sesuatu yang
membangun diri. Bahkan hal buruk pun
sebenarnya ikut membentuk pola pikir dan
kebijaksanaan seseorang dalam menghadapi
sesuatu. Dalam keadaan berkelimpahan
mungkin tidak pernah terpikir untuk
menghemat dan memanfaatkan fungsi barang
dengan lebih efisien. Rasa tidak berdaya
karena keterbatasan memang menyakitkan;
seringkali kita dipandang remeh dan harus
menahan keinginan karena tidak mampu
membeli. Namun jika dilihat sebagai proses,
keadaan itu membentuk gaya hidup yang
lebih efisien, sederhana dan hemat. Pada
saatnya, ketika kesuksesan di tangan, kita
bisa menjadi seorang yang berkelimpahan
dengan gaya hidup yang lebih bijak.
Berinteraksi dengan orang yang salah akan
menimbulkan kekecewaan dan juga kerugian.
Namun orang itu juga mengingatkan kita
agar tidak berlaku yang sama pada orang
lain. Dia menjadi jalan bagi kita untuk
belajar bagaimana harus bersikap di saat
kecewa dan jengkel. Keimanan dan prinsip
hidup benar-benar diuji dalam hal yang
demikian, membentuk kita menjadi pribadi-
pribadi yang lebih matang. Berhentilah
terpuruk dan marah karena sesuatu yang
buruk, segeralah tersenyum karena Anda
sedang mendapatkan satu lagi pelajaran dan
pengalaman baru. SUMBER: EW Andayani -
kapanlagi.com
Mengapa manusia punya banyak masalah
Berbagi.com Mengapa Manusia Memiliki
Banyak Masalah?
Siapa di antara Anda yang tak
pernah mengeluh? Ah, hahaha...
pertanyaan yang terdengar konyol di
telinga kan? Mengeluh, hal yang
manusiawi dilakukan oleh kita,
apalagi yang namanya masalah tak
pernah memandang siapa kita, dan
berapa banyak masalah yang sudah
kita miliki, ia tetap datang dan
datang... Pernah suatu kali, saat
berbincang dengan seorang teman,
tercetus sebuah pertanyaan, "kenapa
ya, manusia itu diciptakan penuh
dengan masalah?" Ya, pertanyaan yang
bagus, kenapa harus ada masalah?
Termenung cukup lama memikirkan
jawabannya, yang ada hanyalah
perasaan tak karuan. Merasa kecil,
dihimpit oleh masalah-masalah besar
tersebut. Namun tak lama pertanyaan
itupun terjawab. Coba amati, mereka
yang hidupnya di jalanan. Tidur
beratap langit dan di atas kasur
trotoar. Kira-kira berapa banyak
masalah yang mereka punya? Satu!
Masalah terbesar mereka adalah
'bagaimana mereka bisa makan hari
ini' Itu saja. Kecil bagi kita,
tetapi besar bagi mereka. Kemudian,
bandingkan dengan mereka yang hilir
mudik, keluar masuk kantor. Berapa
banyak masalah yang dimiliki oleh
mereka? Persoalan pekerjaan,
persoalan rumah tangga, soal asmara
bagi mereka yang masih lajang, ribet
soal pembayaran kredit, dan lain
sebagainya. Complicated bukan? Saat
ini mungkin Anda berada di salah
satu posisi seseorang yang memiliki
sekian banyak masalahnya sendiri.
Bahkan, tak hanya melulu soal
pekerjaan, tetapi juga orang tua
yang hubungannya sedang kurang baik,
kekasih yang tak kunjung melamar,
belum juga mendapatkan pekerjaan,
patah hati akibat dikhianati
pasangan atau mantan yang terus
menerus meneror. Ah... rasanya jenuh
sekali dengan semua permasalahan
tersebut. Tetapi, pikirkan lagi.
Tuhan itu sungguh MAHA ADIL kok,
setiap orang diberi porsi masalah
yang berbeda-beda, bukan hanya
sesuai dengan kemampuannya, tetapi
juga pengalaman serta pelajaran yang
telah didapatkannya. Semakin
meningkat pengalaman dan pelajaran
yang didapat, maka permasalahan akan
bertambah berat levelnya, sampai
Anda dapat belajar dari masalah
tersebut. Terjawab sudah kan,
mengapa masalah itu datang silih
berganti dengan jumlah yang sangat
besar. Selamat! Anda sudah naik ke
level selanjutnya, dan bersiap saja
untuk menemui masalah-masalah lain
yang lebih complicated saat Anda
naik level kelak. Kuncinya,
berusahalah sebaik mungkin dan ambil
setiap pelajaran terkecil sekalipun
dari setiap masalah Anda. Jangan
lupa, tetap bersyukur karena Anda
masih diberi kesempatan untuk
belajar banyak dari hidup Anda saat
ini. "Tuhan, saya berjanji tidak
akan terlalu sering mengeluh dan
mempertanyakan mengapa begitu banyak
masalah ada di dalam hidup saya.
Karena semua permasalahan itulah
yang mendewasakan dan membuat saya
hidup." SUMBER: Agatha Yunita -
Kapanlagi.com